Selasa, 16 Juni 2009

Cara Berdakwah dengan Non-Muslim

Cara Berdakwah dengan Non-Muslim
Oleh: DR. Amir Faishol Fath


Pertanyaan:

Pak Ustadz, saya ingin bertanya. Bagaimana cara berdakwah yang baik dengan non muslim. Dan saya sempat mempelajari ilmu kristologi untuk beritahu mereka, bahwa kitab suci mereka mengandung banyak kesalahan. Apa itu boleh menurut Islam? Terima kasih Pak ustadz.

Soenirman, Jakarta

Jawaban:

Allah SWT berfirman, ada tiga cara dalam berdakwah kepada siapa saja, yaitu: dengan hikmah, dengan mawidzah hasanah, atau dengan dialog (ditopang alasan yang lebih baik dan lebih kuat).

ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An Nahl: 125)

Jika tidak bisa (seperti di atas), (nanti) jadi akan mengesankan negatif terhadap Islam itu sendiri. Jika demikian, ajak mereka menggunakan akalnya secara sehat. Misalnya, bahwa bila sebuah kitab suci banyak yang tidak asli, secara akal kita tidak bisa merasa aman untuk berpegang teguh kepadanya, dan seterusnya..

Jumat, 24 April 2009

Syair Realigi : Renungan Cinta...

Renungan Cinta...
By Mas Cung-cung

Dikala sinar mentari
Yang begitu panas kita rasakan
Itu tidak sebanding panasnya api neraka
Tapi manusia tak ada yang pernah percaya
dengan apa yang telah dijanjikan-Nya

Pria bisa mencintai wanita
Wanita bisa mencintai pria
Tapi mengapa kita tidak bisa mencintai Nya
Yang telah menciptakan kita dengan begitu sempurna

Al Qur’an jadi tuntunan
Tapi kenapa banyak yang dibiarkan
Betapa hancurnya dunia ini
Karena kita sudah dibutakan oleh jin dan setan

Ustadz Menjawab : Zodiak dalam Pandangan Islam

Ustadz Menjawab :

Zodiak dalam Pandangan Islam

Diasuh oleh

Ust. Ahmad Sarwat, Lc.

Dikutip di www.eramuslim.com

Apakah boleh kita berpandu tentang karakter seseorang melalui zodiak?

Senja Nadia Haryani


Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabakarakatuh,

Karakteristik orang tidak ditentukan dari tanggal kelahirannya, melainkan ditentukan oleh banyak faktor lainnya.

Misalnya faktor genetis, di mana karakter orang tua biasanya memang menurun kepada anaknya. Juga dimungkinkan pembentukan karakter dari faktor lingkungan (bi'ah), di mana memang terbukti bahwa lingkungan itusangat berperan dalam membentuk karakter seseorang.

Bahkan tidak jarang bahwa faktor kejadian penting yang membekas, seperti trauma dan sejenisnya, mungkin saja membelokkan atau paling tidak akan berpengaruh pada perangai seseorang.

Tapi sama sekali tidak ada pengaruhnya bila dikaitkan dengan tanggal, bulan atau tahun kelahiran. Apalagi dikaitkan dengan zodiak yang pada hakikatnya tidak lain adalah kepercayaan syirik kepada benda-benda langit.

Kesyirikan masalah zodiak ini semakin terasa kalau kita cermati istilah-istilah zodiak. Ternyata nama-nama bintang itu mengacu kepada nama-nama berhala. Padahal Islam diturunkan justru untuk memberantas berhala-berhala itu serta kepercayaan bahwa berhala dan konstalasi bintang itu berpengaruh pada nasib dan peruntungan manusia.

Kalau pun ada pengaruh benda-benda langit atas apa yang terjadi di muka bumi, hanya sebatas ilmu astoronomi, yang bermanfaat untuk mengetahui musim tanam buat petani, atau untuk para pelayar dalam menentukan arah.

Namun tidak ada kaitannya dengan karakter, sifat apalagi nasib seseorang.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabakarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc.

الحديث الأربعون النووية

Rata PenuhHADITS KE-3
الحديث الثالث
TENTANG RUKUN ISLAM


عن أبي عـبد الرحمن عبد الله بن عـمر بـن الخطاب رضي الله عـنهما ، قـال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسـلم يقـول : بـني الإسـلام على خـمـس : شـهـادة أن لا إلـه إلا الله وأن محمد رسول الله ، وإقامة الصلاة ، وإيـتـاء الـزكـاة ، وحـج البيت ، وصـوم رمضان

Dari Abu Abdirrahman, Abdullah bin Umar bin Al-Khathab radhiallahu 'anhuma berkata : saya mendengar Rasulullah bersabda: "Islam didirikan diatas lima perkara yaitu bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah secara benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke baitullah dan berpuasa pada bulan ramadhan". [Bukhari no.8, Muslim no.16]


Abul ‘Abbas Al-Qurtubi berkata : “Lima hal tersebut menjadi asas agama Islam dan landasan tegaknya Islam. Lima hal tersebut diatas disebut secara khusus tanpa menyebutkan Jihad (Padahal Jihad adalah membela agama dan mengalahkan penentang-penentang yang kafir) Karena kelima hal tersebut merupakan kewajiban yang abadi, sedangkan jihad merupakan salah satu fardhu kifayah, sehingga pada saat tertentu bisa menjadi tidak wajib.

Pada beberapa riwayat disebutkan, Haji lebih dahulu dari Puasa Romadhon. Hal ini adalah keraguan perawi. Wallahu A’lam (Imam Muhyidin An Nawawi dalam mensyarah hadits ini berkata, “Demikian dalam riwayat ini, Haji disebutkan lebih dahulu dari puasa. Hal ini sekedar tertib dalam menyebutkan, bukan dalam hal hukumnya, karena puasa ramadhon diwajibkan sebelum kewajiban haji. Dalam riwayat lain disebutkan puasa disebutkan lebih dahulu daripada haji”) Oleh karena itu, Ibnu Umar ketika mendengar seseorang mendahulukan menyebut haji daripada puasa, ia melarangnya lalu ia mendahulukan menyebut puasa daripada haji. Ia berkata : “Begitulah yang aku dengar dari Rosululloh ”

Pada salah satu riwayat Ibnu ‘Umar disebutkan “Islam didirikan atas pengakuan bahwa engkau menyembah Allah dan mengingkari sesembahan selain-Nya dan melaksanakan Sholat….” Pada riwayat lain disebutkan : seorang laki-laki berkata kepada Ibnu ‘Umar, “Bolehkah kami berperang ?” Ia menjawab : “Aku mendengar Rosululloh bersabda, “Islam didirikan atas lima hal ….” Hadits ini merupakan dasar yang sangat utama guna mengetahui agama dan apa yang menjadi landasannya. Hadits ini telah mencakup apa yang menjadi rukun-rukun agama.

Inspirational Stories : Dua Laut di Palestina

Inspirational Stories :
Dua Laut di Palestina

Di Palestina ada dua laut. Keduanya sangat berbeda. Yang satu dinamakan Laut Galilea, yaitu sebuah danau yang luas dengan air yang jernih dan bisa diminum. Ikan dan manusia berenang dalam danau tersebut. Danau itu juga dikelilingi oleh ladang dan kebun hijau. Banyak orang mendirikan rumah mereka di sekitarnya. Yesus pun berlayar di danau tersebut beberapa kali.

Laut yang lain dinamakan Laut Mati, dan sungguh-sungguh sesuai dengan namanya. Segala sesuatu yang ada di dalamnya mati. Airnya sangat asin sehingga Anda pun bisa sakit bila meminumnya. Danau itu tidak ada ikannya. Tak ada sesuatupun yang tumbuh di tepiannya. Tak seorangpun ingin tinggal di sekitar danau ini karena baunya yang tidak sedap.

Jadi yang menarik tentang kedua laut itu adalah bahwa ada satu sungai yang mengalir ke keduanya. Jadi apa yang membuat keduanya berbeda? Bedanya adalah, danau yang satu menerima dan memberi; sedangkan danau yang satunya hanya menerima dan menyimpan.

Sungai Yordan mengalir ke permukaan Laut Galilea dan mengalir keluar dari dasar danau itu. Danau tersebut memanfaatkan air Sungai Yordan dan meneruskannya kepada danau lainnya untuk juga memanfaatkannya. Sungai Yordan kemudian mengalir ke dalam Laut Mati namun tidak pernah keluar lagi. Laut Mati secara egois menyimpan air Sungai Yordan bagi dirinya sendiri. Hal itulah yang membuatnya mati.

Karena Laut Mati hanya menerima dan tidak memberi


Jangan Bersedih, Tunggulah Jalan Keluar!

Jangan Bersedih,

Tunggulah Jalan Keluar!

Syaikh ‘Aidh Al Qarni

dikutip dari buku La Tahzan (Jangan bersedih!) Penerbit: Qisthi Press, hal.88

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Tirmidzi disebutkan: "Sebaik-baik ibadah adalah menunggu jalan keluar."

{Bukankah subuh itu sudah dekat?} (QS. Hud: 81)

Cahaya fajar bagi orang-orang yang ditimpa kesedihan itu telah menyeruak, maka jelanglah pagi dan tunggulah kemenangan dari sang penakluk.

Orang Arab berkata, "Jika seutas tali sudah sangat meregang, niscaya ia akan segera putus! Artinya: Jika persoalannya sudah kritis, maka tunggulah jalan keluar.

Allah berfirman,

{Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.} (QS. Ath-Thalaq: 2)

{Dan, barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahalanya.} (QS. Ath-Thalaq: 5)

{Dan, barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan menjadikan baginya jalan kemudahan dalam urusannya.} (QS. Ath-Thalaq: 4)

Salah seorang penyair berkata,

Betapa banyak jalan keluar yang datang setelah rasa putus asa

dan betapa banyak kegembiraan datang setelah kesusahan.

Siapa yang berbaik sangka pada Pemilik 'Arasy dia akan memetik

manisnya buah yang dipetik di tengah-tengah pohon berduri

Dalam sebuah hadits Qudsi disebutkan: "Aku sesuai sangkaan

hamba- Ku kepada-Ku, maka ia bebas berprangsaka apa saja kepada-Ku."

Allah berfirman,

{Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi tentang keimanan mereka dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepadapara rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkanlah orang-orang yang Kami kehendaki.} (QS. Yusuf: 110)

{Maka, sesungguhnya bersama dengan kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya

bersama kesulitan itu ada kernudahan.} (QS. Al-Insyirah: 5-6)

Ada sebuah pernyataan yang beredar di kalangan ahli tafsir, yang bahkan menurut sebagian dari mereka ditetapkan sebagai hadits. Pernyataan berbunyi demikian: "Satu kesulitan tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan."

Allah berfirman,

{Barangkali Allah mengadakan sesudah itu suatu hal yang berat.} (QS. Ath-Thalaq: 1)

{Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.} (QS. Al-Baqarah: 214)

{Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.} (QS. Al-A'raf: 56)

Dalam sebuah hadits shahih disebutkan: "Ketahuilah bahwa pertolongan itu ada bersama dengan kesabaran dan jalan keluar itu akan selalu beriringan dengan cobaan."

Seorang penyair berkata,

Jika persoalan telah sangat sulit, tunggulah jalan keluarnya,

sebab ia akan segera menemukan jalan keluarnya.

Penyair yang lain berkata,

Banyak mata yang tetap melek dan banyak pula yang tidur,

dalam masalah yang mungkin terjadi atau tidak akan terjadi,

Tinggalkanlah kesedihan sedapat yang engkau lakukan sebab,

jika engkau terus bersedih engkau akan berubah menjadi gila,

Sesungguhnya Rabb yang telah mencukupimu sebelumnya,

Dia kan mencukupimu besok dan hari-hari mendatang,

Penyair yang lain mengatakan,

Biarkanlah takdir berjalan dengan tali kekangnya,

Dan janganlah engkau tidur kecuali dengan hati yang bersih,

Tak ada di antara kerdipan mata dan meleknya,

kecuali Allah kan mengubah dari kondisi ke kondisi lainnya.,

(DEF)


Jumat, 17 April 2009

Jangan Bersedih, Inilah Kiat-Kiat untuk Bahagia

Jangan Bersedih,
Inilah Kiat-Kiat untuk Bahagia

by Syaikh Aid al Qarni
  1. Sadarilah bahwa jika Anda tidak hidup hanya dalam batasan hari ini saja, maka akan terpecahlah pikiran Anda, akan kacau semua urusan,dan akan semakin menggunung kesedihan dan kegundahan diri Anda. Inilah makna sabda Rasulullah: "Jika pagi tiba, janganlah menunggu sore; dan jika sore tiba, janganlah menunggu hingga waktu pagi."
  2. Lupakan masa lalu dan semua yang pernah terjadi, karena perhatian yang terpaku pada yang telah lewat dan selesai merupakan kebodohan dan kegilaan.
  3. Jangan menyibukkan diri dengan masa depan, sebab ia masih berada di alam gaib. Jangan pikirkan hingga ia datang dengan sendirinya.
  4. Jangan mudah terguncang oleh kritikan. Jadilah orang yang teguh pendirian, dan sadarilah bahwa kritikan itu akan mengangkat harga diri Anda setara dengan kritikan tersebut.
  5. Beriman kepada Allah, dan beramal salih adalah kehidupan yang baik dan bahagia.
  6. Barangsiapa menginginkan ketenangan, keteduhan, dankesenangan, maka dia harus berdzikir kepada Allah.
  7. Hamba harus menyadari bahwa segala sesuatu berdasarkanketentuan qadha' dan qadar.
  8. Jangan menunggu terima kasih dari orang lain.
  9. Persiapkan diri Anda untuk menerima kemungkinan terburuk.
  10. Kemungkinan yang terjadi itu ada baiknya untuk diri Anda.
  11. Semua qadha' bagi seorang muslim baik adanya.
  12. Berpikirlah tentang nikmat, lalu bersyukurlah.
  13. Anda dengan semua yang ada pada diri Anda sudah lebih banyakdaripada yang dimiliki orang lain.
  14. Yakinlah, dari waktu ke waktu selalu saja ada jalan keluar.
  15. Yakinlah, dengan musibah hati akan tergerak untuk berdoa.
  16. Musibah itu akan menajamkan nurani dan menguatkan hati.
  17. Sesungguhnya setelah kesulitan itu akan ada kemudahan.
  18. Jangan pernah hancur hanya karena perkara-perkara yang sepele.
  19. Sesungguhnya Rabb itu Maha Luas ampunan-Nya.